2 malam yang lalu seekor cicak menjatuhi kepalaku. Arrgghh,kenapa musti cicak? padahal cicak adalah binatang yang tidak kusukai. membayangkan badannya yang empuk ginjur ginjur membuatku muak2. Hiyyy..... dengan kulitnya yang transparant ketika dia terlentang membuatku ingin menginjaknya (hanya saja aku masih menghargai hak kehewanannya sehingga kuurungkan niatku). Peristiwa itu kuceritakan kepada teman gosipku, dwi. Katanya,"hati-hati lho. Soale kejatuhan cicak itu pertanda tidak baik." Aku diam saja, kupikir..ya jelas tidak baiklah. Secwara aku emang panci ama cicak.
Kenapa musti cicak yang jadi pertanda buruk? kenapa bukan kecoak? bukankah kedua binatang itu sama-sama binatang yang jorok? Atau lalat, atau anjing or ayam...kenapa musti cicak? aku sempat menaruh belas kasihan pada nasib cicak. Di satu sisi, dia dipuji-puji. Dijadikan lagu anak-anak..cicak cicak di dinding, diam diam merayap. datang seekor nyamuk, hap.lalu ditangkap.... Kalau memang cicak sebagai ikon kesialan, seharusnya lagunya diganti liriknya...cicak cicak di dinding,diam-diam merayap. datang seorang anak, pluk. jatuh di kpala...
Paling tidak kalo lagunya seperti itu, berarti manusia konsisten memperlakukan cicak, sebagai ikon kesialan yang didukung proses jatuhnya oleh lagu anak2.
Cicak sama nasibnya dengan tangga. Memang jika kita kejatuhan tangga akan terasa sakit, makanya timbul pepatah...sudah jatuh tertimpa tangga. Tapi kan kita membutuhkan tangga untuk sampai ke atas. kasian oh sunggu kasihan.
Lebih beruntung duren alias durian. Walaupun durinya tajam dan besar-besar, tapi jika kita mendapat 'durian runtuh' maka kita akan beruntung. Bagaimana jika durian runtuh itu tepat di kepala kita? apakah dia akan mengalami pergeseran makna sehingga menjadi sama maknanya dengan kejatuhan cicak? Spertinya cicak adalah cicak yang merupakan ikon kesialan (sama seperti tangga), dan duren adalah duren yang merupakan ikon keberuntungan. Kenapa musti duren? kenapa bukan mangga....bukankah mangga lebih kecil, dan yang terpenting adalah tanpa duri. Duren oh duren....muncul sebagai ikon keberuntungan yang juga dikenal lewat lagu 'belah duren' dari Julia Perez...."...Pelan-pelan duren dibelah. Oh enaknya.." Nah lho, duren emang enak, tapi manggis, nenas, anggur juga gak kalah enaknya. Kenapa musti duren?
Berbicara tentang duren membuatku teringat sahabat2ku sg dan picin yang bersama-sama menikmati duren di samping TVRI yogyakarta. Kenapa musti duren,sg dan picin?
Oh,sungguh masyarakat kita penuh dengan istilah-istilah yang membuatku pening. Aku kejatuhan cicak, bukan duren, bukan pula tangga. Cicak, tangga, duren...... [Nav]